Local Food 4

1. Rujak Cingur




Kalau main ke Jawa Timur, terutama Kota Surabaya, kamu pasti nggak asing dengan masakan bernama rujak cingur. Dalam bahasa Jawa, cingur berarti mulut. Di rujak cingur memang disajikan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus.

Selain ada irisan mulut atau moncong sapi, rujak cingur juga terdiri dari timun, kerahi (sejenis timun khas Jawa Timur), mangga muda, nanas, bengkuang, kendondong, juga ada tahu, tempe, lontong, taoge, kangkung, kacang panjang.

Semua bahan tadi disiram saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, bawang goreng, campuran gula merah, cabai, kacang tanah, dan lain-lain. Bumbunya dibuat dengan cara diulek. Itulah sebabnya mengapa rujak cingur disebut rujak ulek. Sehingga, rujak petis juga kerap disebut rujak ulek. Tak ketinggalan, rujak cingur juga disajikan dengan taburan kerupuk dan dialasi daun pisang.

Rujak cingur biasanya disajikan dengan dua versi, yaitu penyajian biasa dan matengan. Penyajian biasa berarti semua bahan yang disebutkan di atas disajikan semuanya, sedangkan kalau matengan berarti hanya bahan-bahan matang yang disajikan, seperti lontong, tahu/tempe goreng, dan sayur yang telah digodok. Keduanya memakai bumbu yang sama.

Zaman dahulu kala di Masiran, bertahtalah raja Firaun Hanyokrowati. Pada hari ulang tahunnya, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyediakan masakan spesial untuk dirinya. Raja Firaun telah mencoba semua masakan yang telah dibuat untuknya, namun tidak ada yang cocok di lidah.

Tiba-tiba masuklah seorang punggawa kerajaan menghadap Raja Firaun dan mengatakan ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang tersebut bernama Abdul Rozak dan ia menyajikan sebuah masakan yang dibungkus dengan daun pisang. Masakan tersebut sudah dicek oleh ahli kesehatan di kerajaan dan dipastikan aman. Setelah raja mencicipi masakan itu, ia pun makan dengan lahap dan keringatnya bercucuran saking pedasnya.

Abdul Rozak dihadiahi sebuah kapal laut yang mewah dan sebidang tanah, serta diangkat menjadi kepala juru masak istana. Tapi, ia menolak dan hanya mau menerima kapal laut untuk mengembara. Sang raja setuju asal ia mau memberikan resep masakan tersebut. Abdul Rozak pun mengembara dengan kapal laut dan mampir ke Tanjung Perak, Surabaya dan menyebarkan resep tersebut.

Karena di sana ia kesulitan mendapatkan cingur onta, ia pun mengganti cingur onta dengan cingur sapi yang ternyata menjadikan rasanya lebih sedap. Masyarakan di Surabaya pun berdatangan ke Abdul Rozak untuk mencicipi rujak tersebut. Karena warga sulit mengucapkan kata ‘rozak’, jadi mereka menamakan masakan ini ‘rujak cingur’.

Resep Rujak Cingur:



Bahan-bahan Rujak Cingur :
  • Kangkung 200 gram ( cuci bersih, siangi )
  • Tauge 100 gram ( siangi )
  • Daging buah nanas 150 gram
  • Mentimun jawa/kampung 150 gram
  • Bengkuang 150 gram ( kupas bersih )
  • Mangga muda 150 gram ( kupas bersih )
  • Tempe 150 gram ( goreng hingga berwarna kecoklaan, tiriskan )
  • Tahu putih atau tahu cina 175 gram ( goreng hingga kecoklatan, tiriskan )
  • Cingur sapi / kikil sapi 500 gram ( bersihkan )
Bahan Bumbu Sambal Kacang Petis :
  • Pisang batu 3 buah ( 100 gram ), iris tipis
  • Cabai rawit merah 6 buah
  • Bawang putih 2 siung
  • Garam 1 sendok teh
  • Kacang tanah 50 gram ( digoreng )
  • Gula merah 50 gram ( disisir )
  • Air asam jawa 3 sendok makan
  • Petis udang 4 sendok makan
  • Air matang 100 mili liter
Bahan Pelengkap Rujak Cingur :
  • Lontong
  • Kerupuk / emping melinjo
Cara Membuat Rujak Cingur:
  1. Langkah awal, rebus kangkung dan tauge hingga matang, angkat, tiriskan.
  2. Selanjutnya potong-potong buah nanas, mentimun, bengkuang, mangga muda, tempe goreng, tahu goreng dan cingur sapi, sisihkan.
  3. Bumbu Rujak Cingur : Tumbuk pisang batu, cabai, bawang putih, dan garam hingga setengah halus. kemudian tambahkan kacang tanah goreng, gula merah, dan air asam jawa. lalu tumbuk kembali hingga bahan halus. tambahkan petis dan air, aduk hingga rata.
  4. Terakhir campur semua bahan dengan bumbu rujak, aduk rata.
  5. Rujak Cingur segar siap disajikan dengan diberi tambahan lontong, kerupuk dan bawang merah goreng bila suka.
 

2. Lontong Balap





Surabaya yang dikenal sebagai Kota Pahlawan mempunyai beragam kuliner khas lezat. Salah satu yang melegenda adalah lontong balap. Makanan ini terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal. Kuah lontong balap terbuat dari campuran air kaldu, bumbu, dan bawang goring

Ada beberapa versi asal usul mengenai lontong balap. Salah satunya, para penjual lontong balap harus adu cepat untuk sampai ke tempat tujuan dan mendapatkan pembeli.

"Dulu itu di Jalan Semarang (Kecamatan Bubutan, Surabaya) banyak yang berjualan lontong. Waktu itu belum disebut lontong balap. Nah, mereka semua berjualan di kebun binatang. Tiap pagi mereka keluar naik sepeda untuk menjual lontong, kebut-kebutan," cerita Sisno seperti dikutip dari Kompas.com. " Ada orang yang menyebut, itu lontong balapan."

 Penuturan Sisno itu didapatnya dari kakeknya yang terlah berjualan lontong balap sejak 1913.  Sisno sendiri merupakan generasi ketiga penjual lontong balap Cak Pri. Lontong balap Cak Pri terletak di Jalan Kebalen, Surabaya, dekat dengan House of Sampoerna.

Versi lainnya, dahulu lontong balap tidak dijual dengan gerobak dorong. Penjualnya memakai gentong berukuran besar dan berat untuk menampung kuah dan bahan-bahan lain. Karena gentong itu berat, penjualnya harus berjalan cepat seperti orang balapan.

Cita rasa lontong balap terasa sangat menyegarkan dengan perpaduan rasa manis, asin, dan gurih. Kuah lontong balap bening tak bersantan. Sehingga rasanya ringan dan tak membuat eneg sama sekali.

Tiap penjual lontong balap mempunyai ciri khasnya masing-masing. Tergantung bumbu, kuah, dan lentho. Tak hanya sebagai bahan terpenting, membuat lentho juga cukup rumit.

Sebelum digoreng, lentho dibuat dari kacang yang direndam semalaman, lalu dibersihkan dan ditumbuk. Setelah itu, lentho dibumbui garam, kencur, daun jeruk, bawang putih, bawang merah, dan ketumbar.

Bagi yang suka pedas, bisa menambahkan sambal petis yang jadi ciri khas lontong balap. Sebagai pelengkap, kamu bisa menikmatinya dengan kerupuk, sate kerang, dan es degan.

 
Bahan- Bahan Lontong Balap
  • 4 bungkus lontong ( 500 gr ), dipotong-potong agak tebal
  • 8 tahu yang sudah digoreng matang, kemudian dipotong-potong dengan agak tipis
  • 8 buah lentho goreng
  • 200 gram tauge
  • Kecap manis Bango, secukupnya
BAHAN KUAH :
  • 1 1/2 ltr Air untuk membuat kaldu dagingnya
  • 250 gram daging sapi yang berlemak
  • 50 gram daun bawang diiris-iris
  • 3 sdm Minyak goreng, untuk menumis
BUMBU HALUS :
  • 6 siung Bawang merah
  • 3 siung Bawang putih
  • 1 sdt Merica bubuk
  • 1/4 sdt Pala bubuk
  • Garam secukupnya
BAHAN LENTHO KACANG TOLO :
  • 75 gr Kacang tolo, direbus hingga empuk, 3/4 bagian dihaluskan, 1/4 bagian biarkan utuh
  • 1 butir Telur ayam, putihnya saja
  • 1/2 sdm Kecap manis Bango
  • Minyak goreng, untuk mengoreng
BUMBU HALUS :
  • 3 siung Bawang putih
  • 5 biji Cabe rawit
  • 1 cm Kencur segar
  • 1 lembar Daun jeruk
  • Garam, secukupnya
Memasak Lontong Balap:
  1. Rebus air matang kemudian saat mendidih rebuslah daging sapi yang berlemak hingga empuk, lalu angkat daging dari panci kemudian potong – potong kecil, dan sisihkan.
  2. Air rebusan daging anda ambil 1 liter untuk kaldu , lalu sisihkan terlebih dahulu.
  3. Sediakan wajan dan panaskan minyak, lalu tumis bumbu halus dan bawan daun iris hingga harum dan matang.
  4. Kaldu sapi dituang kedalamnya, lalu anda  didihkan dan masukkan potongan daging tadi, berikan kecap manis dan penyedap jika menggunakannnya, aduk rata dan masak hingga mendidih.
  5. Masukkan tauge tunggu sesaat, lalu angkat tauge dan tiriskan, sisihkan .
Cara Membuat Lentho Kacang Tolo:
 
1. Dalam wadah, campurkan semua bahan-bahan letho dan aduk-aduk hingga tercampur merata,kemudian bentuk bulat- bulat pipih kecil, kemudian goreng hingga matang dan renyah.

Cara Penyajian Lontong Balap :
  1. Susun semua potongan lontong, taoge rebus, tahu goreng, juga potongan lentho, siram kuah daging berbumbu, dan ditaburi bawang goreng.
  2. Pelengkapnya sambal bajak, kerupuk goring, dan kecap manis.
 

Sumber:


https://food.idntimes.com/dining-guide/reza-iqbal/kuliner-legenda-surabaya-lontong-balap/full

Komentar

Postingan Populer